Review: Hitchcock (2012), [ MovRev21 ]

Review: Hitchcock (2012), [ MovRev21 ] - Hallo sobat blogger Review Film, Posting yang saya unggah pada kali ini dengan judul Review: Hitchcock (2012), [ MovRev21 ] , Artikel ini bertujuan untuk memudahkan kalian mencari apa yang kalian inginkan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk kalian baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel 2012, Artikel Drama, yang kami tulis ini dapat kalian pahami dengan baik, semoga artikel ini berguna untuk kalian, jika ada kesalahan penulisan yang dilakukan oleh penulis mohon dimaafkan karena penulis masih newbie. baiklah, selamat membaca.

Judul : Review: Hitchcock (2012), [ MovRev21 ]
link : Review: Hitchcock (2012), [ MovRev21 ]

Baca juga


Review: Hitchcock (2012), [ MovRev21 ]


United States | Drama | PG-13 | Directed by: Sacha Gervasi | Based on: Alfred Hitchcock and the Making of Psycho by Stephen Rebello | Written by: John J. McLaughlin | Cast: Anthony Hopkins, Helen Mirren, Scarlett Johansson, Toni Collette, Danny Huston, Jessica Biel, James D'Arcy, Kurtwood Smith, Michael Wincott | English | Run time: 98 minutes |

Plot:
Hubungan pernikahan antara sutradara legendaris, Alfred Hitchcock (Anthony Hopkins), dengan istrinya, Alma Reville (Helen Mirren), diuji pada saat pembuatan film legendaris, Psycho.

Review:
Sebentar-sebentar, udah pada nonton Psycho kan? Udah dong ya! Meski ending dari Psycho sesungguhnya telah menjadi rahasia umum, bagi yang belum nonton film itu jangan lanjut baca review ini. Demi menjaga kekhusyukan dalam menonton film tersebut. Nah, kalo udah nonton dan suka sama Psycho, boleh deh lanjut baca review ini.

Pada tahun 1959, setelah menyelesaikan filmnya, North by Northwest, Hitchcock yang pada saat itu sudah menyandang predikat sutradara terbaik pada masanya berada dalam suatu dilema. Mengingat usianya yang sudah uzur, apakah Hitchcock harus pensiun di masa kejayaannya?


Untuk membuktikan bahwa umur bukanlah penghalang baginya, Hitchcock mengambil keputusan berani. Film berikutnya yang dia garap diangkat dari novel horror yang kisahnya terinspirasi dari pembunuhan berantai yang dilakukan Ed Gein. Novel tersebut berjudul Psycho yang ditulis oleh Robert Bloch. Psycho bukanlah sebuah buku yang laris di masanya, malah cerita dalam buku itu dianggap terlalu graphic, bukanlah cerita yang pantas untuk dijadikan film di masa tersebut. Adaptasi dari novel ini dianggap sebagai sebuah tindakan yang tidak berkelas, tidak mencerminkan nama besar Hitchcock.

Keputusannya tersebut menghasilkan terpaan tantangan yang tiada henti. Gagasan Hitchcock untuk menggarap cerita tersebut disambut negatif oleh para koleganya. Terlebih lagi Paramount Picture, studio yang menjadi mitra kerja Hitchcock, menolak membiayai produksi filmnya tersebut. Akibatnya, Hitchcock dengan penuh pertaruhan, berani menggadaikan rumahnya sendiri untuk membiayai Psycho.


Hal ini tentu saja sulit diterima oleh istri dan sekaligus rekan terpercayanya, Alma. Layaknya pihak-pihak lain, Alma awalnya menentang ide dari Hitchcock ini. Terlalu riskan untuk dilakukan oleh suaminya. Dia khawatir, Psycho akan menjadi kegagalannya. Namun, Alma lah pula yang memberi ide berani dalam penyusunan cerita Psycho (female lead-nya dibunuh pada setengah jam awal film tersebut).

Alma sesungguhnya merupakan seorang penulis skrip yang handal. Keahliannya selalu digunakan dalam penyusunan skrip film-film produksi Hitchcock. Sebelum Hitchcock mengerjakan proyek film Psycho, Alma didekati oleh teman sesama penulis, Whitfield Cook, untuk membujuk Hitchcock mengangkat cerita yang ditulisnya. Cerita Whitfield tidak direspon dengan baik oleh Hitchcock, kemudian Whitfield yang tidak mudah menyerah mengajak Alma untuk bekerja sama dalam penulisan kembali skrip tersebut. Alma yang sedang dilanda stress akibat tingkah Hitchcock dan suasana hiruk pikuk dalam penggarapan film Psycho, melihat hal ini sebagai kesempatan pelarian untuk menenangkan diri sendiri dan sebagai aktualisasi dirinya yang selalu dibayangi nama besar suaminya.


A fun ride! Mungkin merupakan kata yang sesuai untuk menggambarkan pengalaman gue menonton film ini. Bagi yang suka dengan film Psycho itu sendiri atau mengidolakan sosok Alfred Hitchcock, film ini tidak akan mengecewakan. Kita diajak untuk ikut dalam kelahiran sebuah film legendaris seperti Psycho. Segala hiruk pikuk, kendala, dan serba-serbi pembuatan film itu terekam dengan baik dalam Hitchcock.

Gue amat suka dengan kentalnya aura ke-Hithcock-an dalam film ini. Mulai dari opening scene film ini yang dibuat dengan kekhasan opening Alfred Hitchcock Present. Scoring-nya bisa dibilang Hitchcock banget. Serba-serbi mengenai beliau juga disampaikan dengan menarik, seperti obsesinya mencari 'Hitchcock blonde' yang sempurna hingga kejahilannya terhadap lead actress-nya. Performa om Anthony Hopkins yang selalu top mampu membuat sosok Hitchcock 'hidup' lagi dengan segala ulah dan tingkah lakunya yang menarik.


Dengan banyaknya unsur menarik dalam pembuatan film Psycho dan sosok Alfred Hitchcock, Hitchcock yang digadang sebagai sebuah love story terkesan tidak solid. Memang unsur-unsur pembuatan Pycho dan sosok Hitchcock amat menarik, namun intrik hubungan antara dirinya dengan Alma Reville terkesan undercooked. Menurut gue, intrik hubungan mereka kurang digali di film ini, jadi gue kurang bisa tenggelam dalam kisah mereka. Kemudian penggambaran munculnya sosok Ed Gein dalam hidup Hitchcock menurut gue kurang dimaksimalkan sehingga terkesan seperti tempelan yang seharusnya tidak perlu ada.

Best Scene:
Shower scene! Iya itu, adegan pembunuhan di kamar mandi yang terkenal itu. Dari mulai tantangan pengambilan scene tersebut agar tidak terlihat vulgar atau ketika scene tersebut berpotensi dicekal oleh lembaga sensor amerika sampai akhirnya penonton menikmatinya.


Jadinya?
Shouldn't you just quit while you're ahead? Hitchcock merangkum dengan baik kisah dibalik pembuatan film Psycho, namun semua unsur-unsur penting dalam film ini kurang dapat digali secara menyeluruh. Intrik hubungan antara Hitchcock dan Alma yang undercooked atau munculnya sosok Ed Gein yang sesungguhnya tidak perlu, menjadi contoh unsur dalam film ini yang membuat Hitchcock terkesan kurang solid.



Demikianlah Artikel Review: Hitchcock (2012), [ MovRev21 ]

Sekianlah artikel Review: Hitchcock (2012), [ MovRev21 ] kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Review: Hitchcock (2012), [ MovRev21 ] dengan alamat link https://movrev21.blogspot.com/2013/04/review-hitchcock-2012-movrev21.html

0 Response to "Review: Hitchcock (2012), [ MovRev21 ] "

Posting Komentar